Novel Grafis 'Baladeva'

15:28


 
Hampir berbarengan dengan masa penulisan Gapura/Gerbang, rangkaian komik Baladeva yang dirintis oleh Ary Wicahyana ini juga memperjuangkan keluhuran nenek moyang Nuswantara dari legenda Calonarang, yang fasih dipahami masyarakat Bali, terutama karena kisahnya dituturkan pada upacara-upacara adat.

Kisah Calonarang bermula di Jawa Timur dengan setting tahun 900-1000 M. Tokoh-tokoh legenda seperti Kebo Parang dan Nyai Kalini menjadi fokus utama di buku vol.1 (Way of a Tiger). Yang membuat komik/graphic novel ini menarik--selain pada teknik pewarnaan yang memukau--ada pada keberadaan berbagai jenis dan ukuran UFO (unidentified flying object).

Perbedaan UFO dan pesawat terbang ada pada manuver/cara terbang. Pesawat terbang teknologi masa kini (abad ke-21) tidak bisa mengambang di udara seperti manuver helikopter. Komik Baladeva yang menampilkan UFO pada setting abad ke-10 membuatnya selaras dengan penemuan blueprint UFO di India kuno oleh David Hatcher Childress pada tahun 2012 kemarin. Dan tiga jenis UFO India ini masih sedikit dibanding model-model yang ada di Nuswantara.

Hal terakhir ini membuat komik Baladeva selaras dengan teori yang diusung trilogi Nuswantara, walau setting latar kisah Gerbang, Çandi dan Garudha didasarkan pada masa Mojopoit/Mataram yang terjadi sekitar 400-500 tahun setelah masa Calonarang. Meski berbeda jaman, tetapi konsep keluhuran nenek moyang Baladeva dan trilogi Nuswantara bisa dibilang mirip, kalau tidak sama persis.
Tantraz Comics Bali yang didirikan oleh Ary Wicahyana mendobrak batasan format komik umum dengan membuat ukuran A4 landscape, teknik full-color painting, dan kisah nyata warisan leluhur sendiri. Komik Baladeva versi Bahasa Inggris bisa dibeli di toko-toko buku (Rp 300.000,-/vol) dan versi Bahasa Indonesia di Wayang Force maupun Scoop (Rp 35.000,-/vol). 

Like FB Page Tantraz Comics Bali atau langsung kunjungi websitenya di sini.



'Baladeva' Graphic Novel



At almost the same time with the writing of Gapura/Gerbang, the series of Baladeva comics that pioneered by Ary Wicahyana is also struggling to introduce the greatness of Nuswantaran ancestors from the legend of Calonarang, which is fluently known by the Balinese people, especially because the story is being told in the cultural ceremonies.

The tale of Calonarang was started in East Java, with the setting of year 900-1000 AD. The legendary characters such as Kebo Parang and Nyai Kalini become the main focus in the first volume (Way of a Tiger). What makes this comic/graphic novel interesting--besides it magnificent tecnhique of coloring--is in the presence of various UFO (unidentified flying objects) in shapes and sizes.

The latter made Baladeva comic in harmony with the theory carried in Nuswantara trilogy, although the background setting of Gerbang, Çandi and Garudha is based from the time of Majapahit/Mataram which happened around 400-500 years after the time of Calonarang. Despite the time difference, the whole concept of the greatness of ancestors in Baladeva and Nuswantara trilogy can be said resemblant, if not similar. 

Tantraz Comics Bali really breaks the borders of the standard comic format by making it in landscape A4 size, the full color painting technique, and the real story as the heritage from our own ancestors. The English version of Baladeva comic is available at bookstores (IDR 300,000/vol) and the Indonesian version is in Wayang Force or Scoop (IDR 35,000/vol).

Like the Tantraz Comics Bali Facebook Page or visit the website here.



Rahayu.

You Might Also Like

0 comments

Terima kasih sudah memberi komentar. Mohon kesabarannya menunggu saya baca dan balas komennya ya. Rahayu.

Popular Posts

Follow Me

Foto & Kopi Insta Feed

Subscribe