Antara Childfree Dan Jadi Ortu

15:30


Hari Minggu kemarin saya diajak jadi pembicara dalam acara talkshow online Family Livetalk dari Ikatan Alumni Sekolah St. Aloysius. Pembicara lain adalah penyanyi Gail Satiawaki, yang adalah 4 angkatan seniorku. Dalam acara ini Gail mengajak serta kedua anaknya, Cilli dan Libbi, untuk unjuk kebolehan mereka bermusik mengikuti jejak sang ayah. 

Tujuan talkshow ini diadakan adalah memberi sudut pandang lain dalam berkeluarga; bahwa ada orang-orang yang berpikir tidak mau punya anak; dan bahwa punya anak bukanlah satu-satunya tujuan berkeluarga. Keluarga bisa saja terdiri dari hanya sepasang suami-istri, atau dengan binatang peliharaan. Tidak ada keharusan maupun aturan baku tentang bagaimana sepasang insan berkeluarga atau menjalani pernikahan/kehidupannya...

Terus terang, acara talkshow ini membuat saya cukup deg-degan awalnya. Pasalnya, sudah lama saya meninggalkan kota Bandung tempat saya bersekolah dulu. Di kota "kecil" ini orang-orang cenderung berpikir homogen, dan menjadi berbeda adalah sesuatu yang menyiksa. Saya tidak tahu apa yang menanti saya dalam acara ini, karena saya sangat sadar berbicara dengan orang-orang Bandung (yang cenderung homogen) akan sangat berbeda dengan pemikiran orang-orang Jakarta (yang cenderung heterogen).

Benar saja feeling saya. Tiba-tiba seorang perempuan menangis karena merasa gagal dalam profesinya karena mengetahui bahwa di dunia ini ada orang yang berpikir childfree. Saya pun sulit menanggapi karena kemudian orang ini menyalahkan tim panitia yang telah membuat acara diskusi yang begitu menyedihkan dan menyakitkan hatinya... seakan-akan semua orang harus mengikuti semua pemikirannya--kenal maupun tidak.

Saya jadi menyadari bahwa rupanya memang tidak semua orang siap untuk melihat dunia dari kacamata yang lebih lebar. Beberapa orang memilih untuk diam di dalam kandangnya dan menolak apapun yang tidak sesuai dengan pemikirannya. Sayangnya banyak sekali orang yang memilih kenyamanan seperti ini dan menolak melihat kenyataan yang terjadi di dunia nyata.

Saya pribadi tidak punya masalah dengan orang-orang yang berpikir beda dengan saya, selama mereka tidak mengganggu gugat hidup saya. Toh, kita menjalani hidup masing-masing. Saya harap semua orang bisa berbahagia dengan pilihan hidup masing-masing, dan tidak perlu merasa tersakiti atas pilihan hidup orang lain. 


Salam bahagia!


You Might Also Like

0 comments

Terima kasih sudah memberi komentar. Mohon kesabarannya menunggu saya baca dan balas komennya ya. Rahayu.

Popular Posts

Follow Me

Foto & Kopi Insta Feed

Subscribe