Tingkatan Mandala Manusia
16:22Mandala adalah simbol spiritual dan ritual yang mewakili 'semesta'. Pada diri manusia ada juga yang disebut dengan mandala, yang letaknya kita kenal sebagai chakra atau titik-titik fokus pada energi tubuh. Menurut ajaran leluhur Nuswantara, ada tujuh Mandala manusia:
- Mandala Kasungka yang terletak pada Cakra Akar (Root Chakra), yaitu cakra dasar yang memikirkan tentang seks, gaya hidup, dan kekuasaan; bisa dibilang paling egois dan bersifat kebinatangan.
- Mandala Seba yang terletak pada Cakra Sakral memikirkan tentang dirinya sendiri, dalam artian manfaat dan tujuan hidup.
- Mandala Raja yang terletak pada Cakra Solar Plexus memikirkan tentang kebijakan dan kebajikan, yang artinya sudah mulai memikirkan orang lain.
- Mandala Wening yang terletak pada Cakra Hati memikirkan tentang kasih sayang, yang berkaitan dengan perasaan dan hubungan batin yang lebih mendalam.
- Mandala Wangi yang terletak pada Cakra Tenggorokan memikirkan tentang kebenaran, yakni adanya kesadaran untuk mencari sesuatu yang lebih tinggi (spiritual) daripada sekadar melaksanakan kegiatan sehari-hari.
- Mandala Agung yang terletak pada Cakra Mata Ketiga memikirkan tentang kehidupan bangsa dan negara, yang artinya memikirkan lebih banyak insan manusia.
- Mandala Hyang yang terletak pada Cakra Mahkota memikirkan tentang kesemestaan, yang berkaitan dengan kelangsungan hidup semua makhluk di dunia dan alam raya yang lebih luas
Pada dasarnya semua manusia memiliki Mandala/Cakra ini, hanya kebanyakan tidak diaktifkan/digunakan. Manusia yang mengasah spiritualnya dan berhasil naik tingkat bisa menguasai tingkat Mandala di bawahnya. Sebagai contoh, orang yang haus kekuasaan biasanya tidak punya kepedulian terhadap orang lain, apalagi untuk kepentingan bangsa dan negara, karena tujuan hidupnya sendiri pun hanya diukur berdasarkan pencapaian duniawi.
via chakra |
Sebaliknya, orang-orang yang telah mencapai tingkatan Mandala Seba, misalnya, sudah tidak lagi peduli (mengumbar) gaya hidup, kemewahan, dan seks; tidak lagi mengejar kepopuleran dan kekuasaan. Mereka sudah bisa mengendalikan sifat kebinatangan dalam diri mereka dan berfokus pada pencapaian diri sendiri. Pencapaian dan kekuasaan yang mereka peroleh tidak perlu dikejar, dan sebaliknya malah mengikuti pribadi yang layak mendapatkannya.
Begitu pula pada tingkatan-tingkatan selanjutnya, dimana manusia semakin tidak peduli pada status dan kekuasaan tetapi mencari lebih banyak ke dalam dirinya untuk menemukan bahwa jiwa manusia ternyata seluas alam semesta. Setiap naik tingkat, manusia secara otomatis meninggalkan pemikiran lamanya, dan mengejar hal yang lain dalam hidup. Dan mereka yang sudah sampai di Mandala Wangi tidak akan terpengaruh pada apa yang dikejar mereka yang masih di Mandala Kasungka. Pengendalian diri, berfokus pada tujuan yang lebih besar (the greater good), dan semakin sedikit memikirkan tentang dirinya.
Walau mungkin tidak semua bisa sampai di level Mandala Agung, apalagi Mandala Hyang, semoga kita semua bisa sampai setidaknya di level Mandala Wangi ya!
Rahayu,
_/|\_
0 comments
Terima kasih sudah memberi komentar. Mohon kesabarannya menunggu saya baca dan balas komennya ya. Rahayu.